Sunday, 3 February 2013
Berbagai kegiatan seni budaya digelar dalam rangka memeriahkan Erau Kutai Kartanegara, tak terkecuali kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan pihak Lembaga Adat Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura. Selain sebagai penyelenggara Erau Adat Kutai Kartanegara yang berkaitan dengan upacara-upacara sakral pagelaran seni budaya keraton, Lembaga Adat Kesultanan juga menggelar pagelaran seni budaya Kutai yang berlangsung di Kedaton Kutai Kartanegara.
Peragaan seni budaya Kutai Kartanegara ini digelar setiap hari mulai pukul 10.00 WITA sejak hari Minggu (21/09) hingga Sabtu (27/09), kecuali hari Jum’at. Adapun upacara adat keraton yang ditampilkan adalah serangkaian upacara adat perkawinan Kutai yang diawali dengan Melamar, Nyorong Tanda, Akad Nikah, Bepacar, Mendi-Mendi dan Bealis, Naik Penganten, Beluluh Pengantin dan Naik Mentuha.
Upacara lainnya adalah upacara Belenggang dan Mandi-Mandi yang dikhususkan bagi seorang ibu yang tengah mengandung. Dilanjutkan upacara yang berkaitan dengan kelahiran anak seperti Tasmiyah, Naik Ayun dan Tumbang Apam.
Menurut Hj Adji Djauhariah selaku Koordinator Peragaan Seni Budaya Kutai, khusus untuk acara Tasmiyah, Naik Ayun dan Tumbang Apam yang berlangsung besok (25/09) akan dikerjakan sesungguhnya, bukan dalam bentuk peragaan seperti upacara perkawinan yang diperagakan oleh beberapa model.
Selain upacara-upacara adat tersebut, juga akan ditampilkan kesenian kesenian Jepen dan Tingkilan, Tari Ganjar Ganjur, Tari Topeng, Hadrah dan Rudat. Tak ketinggalan adalah peragaan busana tradisional bangsawan Kutai Kartanegara yang akan diselenggarakan pada hari Sabtu (27/09) mendatang. Seluruh acara yang digelar di Kedaton ini terbuka untuk masyarakat umum dan tidak dikenakan pungutan.
Peragaan seni budaya yang berlangsung di Kedaton Kutai Kartanegara ini sangat menarik perhatian masyarakat, terutama para wisatawan nusantara yang sangat antusias menyaksikan untuk mengetahui lebih dekat budaya Kutai. Acara ini juga selalu dihadiri permaisuri Aji Ratu Aida beserta anggota kerabat Kesultanan Kutai lainnya.
Ibukota Kabupaten Kutai Kartanegara Tenggarong bakal diramaikan kembali dengan atraksi budaya bernuansa khas Kutai. Pelaksanaannya akan dimulakan hari Minggu (9/10) besok. Sedang puncak kegiatan dilakukan saat peringatan Hari Budaya (Cultural Day) 2011, 24 Oktober mendatang. Untuk pertama kali Hari Budaya diperingati secara serius di Kukar, dimana event kebudayaan dan kesenian khas Kutai digelar mulai dari pameran seni, festival dan pentas seni-budaya hingga parade budaya.
Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kukar Drs H Azmidi rangkaian peringatan Hari Budaya 2011 dimaksudkan selain mempromosikan keberagaman potensi seni dan budaya yang berkembang di Kukar. “Juga sebagai upaya mendukung kemajuan dunia kepariwisataan daerah ini,” ujarnya. Disamping itu memasyarakatkan seni budaya bagi warga kota Tenggarong dan Kukar umumnya yang merupakan daerah tujuan wisata terpenting di Provinsi Kaltim. Diharapkan melalui Hari Budaya kesadaran masyarakat terhadap pelestarian seni budaya daerah semakin meningkat.
Dikatakan pelaksanaan Hari Budaya di Kukar lebih difokuskan di kota Tenggarong karena memiliki sarana dan prasarana kepariwisataan yang memadai. “Kami sudah siap melaksanakan Hari Budaya 2011 berikut materinya,” ujarnya. Menurutnya pembahasan persiapan pencanangan hari budaya di Kukar itu sudah dilakukan dalam rapat dipimpin Sekkab Dr HARM Haryanto Bachroel MM Senin (3/10) lalu. Dalam rapat tersebut dibahas berbagai persiapan berikut rangkaian kegiatan menjelang hingga pencanangan Hari Budaya 24 Oktober mendatang. Dikatakan dalam kegiatan Hari Budaya ini diisi dengan berbagai kegiatan diantaranya Festival dan Karnaval Budaya yang bakal diikuti 20 Paguyuban etnis Nusantara yang ada di Kukar. Ditambahkan saat pencanangan Hari Budaya 2011 24 Oktober itu selain ada Kirab Budaya juga dirangkai dengan upacara Kaseh Selamat yaitu upacara peringatan Ulang Tahun kepada Sultan Kutai Kartanegara ing Martadipura H Aji Salehuddin II ke 87.
Dijelaskan Azmidi adapun agenda menjelang pencanangan hari budaya diawali dengan kegiatan Pentas Seni pada Jumat ( 7/10) malam selama dua hari. Kemudian dilanjutkan Festival Seni Kutai menyusul Panggung Nostalgia. Kemudian ada pula Lomba Mancing Wisata dan Festival Topeng, Festival Kuliner Khas Kutai. Lounhcing Album Musik Keroncong Tingkilan terakhir diadakan Rally Wisata. Diharapkan melalui serangkaian kegiatan ini dapat memberikan alternatif hiburan bagi masyarakat kota Tenggarong dan warga Kukar sertta masyarakat Kaltim umumnya. “Yang jelas Tenggarong sebagai kota tujuan wisata ke depan tidak pernah sepi dari kegiatan seni budaya,” demikian ujarnya
Subscribe to:
Posts (Atom)